Anda pasti pernah mendengar tentang bisnis dropship, atau mungkin Anda sedang mencoba menjalankan bisnis dropship. Kalau Anda belum tahu, Dropship adalah sebuah sistem penjualan sebuah produk secara online dimana si penjual/ pengecer tidak harus memiliki modal besar atau produk sendiri. Sistem dropship berbeda dengan sistem Reseller yang mengharuskan penjual/ pengecer untuk membeli produk kepada si supplier/ pemilik barang untuk stok, lalu kemudian dijual ke konsumen dengan mengambil keuntungan dari selisih harga barang.
Selain itu, penjual/ pengecer tidak
perlu repot untuk mengerjakan proses pengiriman barang kepada si pembeli
karena supplier yang akan melakukannya. Enaknya lagi, pada kemasan/
bungkus barang yang dikirim ke pembeli akan ditulis bahwa barang dikirim
oleh penjual/ pengecer, jadi kredibilitas kita sebagai dropshipper
tetap terjaga dengan baik.
Agar kita sebagai penjual/ pengecer
berhasil memasarkan produk dari si supplier, maka kita harus melakukan
proses pemasaran baik secara online maupun offline, tapi biasanya cara
online lebih efektif bagi sebagian besar orang. Beberapa sarana atau
media yang bisa kita gunakan untuk memasarkan produk secara online
adalah melalui forum, toko online, blog pribadi, media sosial (Facebook,
Twitter), lewat aplikasi messenger smartphone (BBM, Whatsapp, dll), dan
media lainnya.
Sistem dari bisnis dropshipping itu
sebenarnya cukup sederhana. Penjual/ pengecer memilih beberapa produk
dari supplier yang akan dijual, kemudian mengambil beberapa foto dari
produk, foto diupload ke media pemasaran disertai dengan keterangan
singkat. Bila terjadi pembelian, maka si konsumen akan memilih barang
yang ingin dibeli dan mengirimkan uang sesuai dengan harga barang yang
Anda tentukan.
Si penjual/ pengecer kemudian
melanjutkan proses pembayaran tersebut ke supplier barang dan memberikan
informasi barang yang dibeli beserta data si pembeli. Penyedia barang
atau supplier akan mengemas barang yang dibeli dan mengirimkan barang
kepada konsumen atas nama Anda sebagai pengirimnya.
Bisnis dropship ini memang terlihat sangat mudah dikerjakan, bahkan
si penjual dapat menjalankan usahanya dari mana saja, yang penting ada
koneksi internet dan gadget yang mendukung. Namun, tentunya tiap bisnis
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, begitu juga dengan
bisnis dropship ini.Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan bisnis dropshipping:
I. Kelebihan Bisnis Dropship
1. Tanpa Modal Besar
Seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya, bisnis dropship bisa dijalankan tanpa harus mengeluarkan
modal yang besar. Pengecer bisa menjual produk secara online melalui
situs media sosial (Twitter, Facebook), blog gratis, melalui aplikasi
messenger smartphone, dan melalui forum-forum jual beli misalnya seperti
kaskus. Tentunya penjual harus mengeluarkan modal untuk biaya internet.
2. Sangat Praktis
Sebagai seorang dropshipper, kita tidak
perlu pusing berurusan dengan proses pengadaan barang, proses
pengemasan, dan proses pengiriman barang ke konsumen karena semua proses
tersebut sudah menjadi tanggungjawab si supplier. Selain itu, kita juga
tidak perlu pusing dengan proses perencanaan bisnis yang cukup kompleks
yang dilakukan oleh supplier.
3. Dapat Dikerjakan Dari Mana Saja
Bisnis dropship bisa kita kerjakan dari
mana saja, asalkan kita punya koneksi internet dan juga gadget yang
memadai. Hubungan dengan pihak supplier atau konsumen tetap bisa
terjalin dengan baik yang bisa dilakukan secara online, misalnya melalui
email, chating, dan media sosial.
4. Tidak Ada Biaya Operasional
Tidak seperti bisnis konvesional yang
membutuhkan biaya operasional yang cukup besar, bisnis dropship bisa
dijalankan dengan biaya operasional yang sangat kecil, atau bahkan tanpa
biaya operasional. Biaya yang biasa dikeluarkan oleh sebuah usaha
adalah untuk biaya listrik, gaji pegawai, dan biaya sewa tempat.
Sedangkan bisnis dropship, kita hanya mengeluarkan biaya yang sangat
kecil, seperti biaya koneksi internet dan modem.
II. Kekurangan Bisnis Dropship
1. Keuntungan KecilKeuntungan yang bisa diambil oleh dropshipper biasanya kecil. Memang bisa saja si penjual menaikkan harga yang lebih tinggi, tapi tentu saja itu sangat beresiko karena bisa merusak kepercayaan konsumen. Dropshipper biasanya tidak akan menetapkan harga yang jauh dari harga yang sudah ditetapkan oleh supplier.
2. Info Stok Barang Tidak Up to Date
Info tentang ketersediaan barang tidak bisa diketahui langsung oleh dropshipper karena data tersebut ada pada supplier. Bisa saja sebuah produk yang akan dibeli melalui dropshipper ternyata telah habis dan informasinya belum terupdate di website si supplier barang.
3. Sulit Menjual Barang Yang Belum Pernah Dilihat
Ketika seorang konsumen bertanya lebih
detail tentang sebuah barang, biasanya dropshipper kurang bisa
menjelaskan tentang detail barang tersebut karena memang dia kurang
memahami produk tersebut. Kebanyakan dropshipper hanya fokus pada
pemasaran tanpa mengetahui detail dan spesifikasi barang yang dijual.
Hal ini tentunya akan mempengaruhi niat konsumen untuk membeli produk
tersebut, dan biasanya memang konsumen tidak jadi membeli barang
tersebut.
4. Orang Yang Mendapat Komplain
Bisa saja supplier mengirimkan barang
yang kualitasnya tidak sesuai dengan yang dijanjikan atau proses
pengiriman terlambat. Dan ketika hal itu terjadi, tentunya konsumen
tersebut akan komplain. Si pembeli tidak akan komplain pada si supplier
tapi ke dropshipper/ pengecer. Setiap kali si pembeli kecewa/ tidak puas
dengan barang yang dikirim atau proses pengiriman terlambat dari
supplier, dropshipperlah yang akan selalu menerima keluhan dari
pelanggan.
Tips Singkat Memilih Supplier Untuk Bisnis Dropship
Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang
tidak kita inginkan, sebagai dropshipper harus selektif dalam
bekerjasama dengan penyedia barang atau supplier. Bisnis ini hanya akan
bisa berjalan dengan baik bila dropshipper bekerjasama dengan supplier
yang bisa menjamin kualitas pelayanannya.
1. Pilihlah supplier dari wholesale atau
grosiran. Biasanya penjual grosiran tidak mau mengambil untung besar
per barang yang dijual, tapi pada banyaknya jumlah barang yang dijual.
2. Pilih supplier yang sudah memiliki
sistem yang sudah jelas, mulai dari proses pemesanan, proses pengecekan
barang, proses konfirmasi pembelian, hingga proses pengemasan dan
pengiriman barang ke konsumen.
3. Pilihlah supplier yang mudah
dihubungi. Namun, kita harus mengerti bahwa supplier biasanya tidak mau
berlama-lama untutk menerima telepon atau chating dengan Anda karena
mereka harus melayani banyak dropshipper lainnya.
4. Biasanya supplier akan menanyakan
nama dropshipper dan nama toko online si dropshipper. Ini diperlukan
untuk data pengirim barang ke si pembeli, supplier akan menuliskan nama
atau toko online si dropshipper di kemasan barang yang dikirim ke
pelanggan.
Demikianlah penjelasan singkat tentang
bisnis dropship, yaitu peluang bisnis online tanpa modal yang bisa Anda
jalankan dari mana saja. Dari pengalaman saya berbisnis dropship, ada
beberapa calon pembeli yang ternyata hanya bertanya-tanya saja dan tidak
jadi membeli. Terkadang pertanyaan demi pertanyaan yang mereka ajukan
akan menghabiskan waktu. Jika Anda ingin menjalankan bisnis dropship,
maka Anda juga harus mempersiapkan diri menghadapi hal-hal seperti
ini. Untuk melihat daftar supplier/ toko online yang menerima
dropshipper atau reseller silahkan download Di SINI.
0 Response to "Bisnis Dropship ~ Peluang Bisnis Online Tanpa Modal / Produk Sendiri"
Post a Comment